• Dymo Building, Perkanturan Ciganjur Express, Jl. M Kahfi 1 No. 90A Jakarta Selatan 12630
  • info.miggcertification@gmail.com
  • 0878-1708-3577
Thumb
18 November 2024

Perbedaan antara Sertifikasi SMK3 dan ISO 45001

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah prioritas utama di lingkungan kerja. Dua standar yang sering digunakan untuk memastikan praktik keselamatan kerja adalah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan ISO 45001. Meskipun memiliki tujuan yang sama, yakni menciptakan tempat kerja yang aman, keduanya memiliki pendekatan dan fokus yang berbeda.

Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan antara Sertifikasi SMK3 dan ISO 45001, sehingga Anda dapat menentukan mana yang paling sesuai untuk kebutuhan organisasi Anda.

1. Apa Itu SMK3?

SMK3 adalah sistem manajemen keselamatan kerja yang diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 di Indonesia. Sertifikasi ini dirancang untuk memastikan perusahaan mematuhi aturan keselamatan kerja yang berlaku di Indonesia.

Fokus utama SMK3:

  • Memastikan perusahaan mematuhi peraturan pemerintah terkait K3.
  • Meningkatkan kesadaran K3 di lingkungan kerja.
  • Mengurangi risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Keunggulan SMK3:

  • Dirancang khusus sesuai dengan peraturan Indonesia.
  • Cocok untuk perusahaan yang beroperasi di sektor yang diawasi ketat oleh pemerintah, seperti konstruksi dan manufaktur.
  • Meningkatkan kepercayaan dari regulator dan klien domestik.

2. Apa Itu ISO 45001?

ISO 45001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO). Standar ini menggantikan OHSAS 18001 dan berlaku secara global.

Fokus utama ISO 45001:

  • Meningkatkan keselamatan kerja di seluruh rantai organisasi, termasuk pekerja subkontraktor.
  • Pendekatan berbasis risiko (risk-based thinking) untuk mengidentifikasi dan mengelola bahaya.
  • Meningkatkan budaya keselamatan kerja secara berkelanjutan.

Keunggulan ISO 45001:

  • Diakui secara internasional, cocok untuk perusahaan dengan pasar global.
  • Mendorong perbaikan terus-menerus dalam manajemen keselamatan kerja.
  • Lebih fleksibel dalam penerapan di berbagai jenis organisasi dan industri.

3. Perbedaan Utama antara SMK3 dan ISO 45001

Aspek SMK3 ISO 45001
Cakupan Khusus untuk perusahaan di Indonesia. Berlaku secara global.
Dasar Hukum Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012. Standar internasional dari ISO.
Pendekatan Berbasis kepatuhan terhadap regulasi. Berbasis manajemen risiko.
Target Organisasi Perusahaan yang tunduk pada regulasi lokal. Organisasi yang ingin memperluas ke pasar global.
Fokus Utama Mematuhi aturan pemerintah Indonesia. Meningkatkan budaya K3 secara berkelanjutan.

4. Mana yang Lebih Cocok untuk Perusahaan Anda?

  • SMK3 cocok jika:
    Anda adalah perusahaan lokal yang harus memenuhi regulasi K3 di Indonesia, terutama jika berada di sektor yang diawasi ketat, seperti konstruksi atau pertambangan.
  • ISO 45001 cocok jika:
    Anda memiliki bisnis yang beroperasi secara internasional atau ingin meningkatkan standar keselamatan kerja untuk memenuhi kebutuhan global.

5. Dapatkah Perusahaan Mendapatkan Keduanya?

Ya, perusahaan dapat menerapkan dan mendapatkan sertifikasi SMK3 sekaligus ISO 45001. Bahkan, keduanya bisa saling melengkapi. SMK3 membantu perusahaan mematuhi aturan lokal, sementara ISO 45001 memberikan pengakuan global.

6. Manfaat Sertifikasi SMK3 dan ISO 45001

  • SMK3:

    • Kepatuhan terhadap hukum lokal.
    • Mengurangi risiko sanksi dari regulator.
    • Meningkatkan citra perusahaan di Indonesia.
  • ISO 45001:

    • Menunjukkan komitmen terhadap standar internasional.
    • Meningkatkan kepercayaan dari mitra bisnis global.
    • Memberikan pendekatan strategis terhadap manajemen risiko.

7. Langkah Mendapatkan Sertifikasi

  • SMK3:

    1. Evaluasi awal terhadap sistem K3 di perusahaan.
    2. Menyusun dan menerapkan dokumen SMK3 sesuai PP No. 50/2012.
    3. Mengikuti audit dari lembaga sertifikasi yang ditunjuk pemerintah.
  • ISO 45001:

    1. Melakukan analisis kesenjangan (gap analysis) terhadap standar ISO 45001.
    2. Menyusun kebijakan dan prosedur keselamatan kerja berbasis ISO 45001.
    3. Mengikuti audit dari badan sertifikasi ISO.

Kesimpulan

Baik SMK3 maupun ISO 45001 dirancang untuk memastikan keselamatan kerja, tetapi dengan pendekatan yang berbeda. SMK3 berfokus pada kepatuhan regulasi lokal, sedangkan ISO 45001 menawarkan pendekatan berbasis risiko yang lebih fleksibel dan diakui secara global.

Memilih salah satu atau keduanya tergantung pada kebutuhan dan tujuan perusahaan Anda. Namun, yang terpenting adalah komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua pihak yang terlibat.

Artikel Lainnya